Selasa, 03 November 2015

Pemerintah Harus Berani Beri Modal Bagi Pengusaha Papua

Selasa, 13 Oktober 2015 10:49 Dari Penutupan Rapat Kerja Nasional ke II Hipmas Papua : Pemerintah Harus Berani Beri Modal Bagi Pengusaha Papua JAYAPURA – Staf Khusus Presiden RI, Lenis Kogoya secara resmi menutup kegiatan rapat Kerja Nasional ke II Hipmas Papua dengan ditandai pemukulan Tifa didampingi Ketua Umum Hipmas, Arnold Udam, Ketua Komisi V DPR Papua, Yakoba Lokbere, dan Ketua Hipmas Papua, Hendrik Yance Udam, yang berlangsung di Hotel Aston Jayapura, pada Senin (12/10/2015) malam. Rapat Kerja ke II yang berlangsung selama satu hari itu, Hipmas Papua mengambil Tema “Melalui Rakernas, Kita Wujudkan Pengusaha Anak Asli Papua Sebagai Mitra Strategis Pemerintah, Demi Percepatan Pembangunan di tanah Papua”. Pada kesempatan itu, Lenis Kogoya yang juga sebagai Ketua LMA Provinsi Papua menyampaikan rasa bangga bagi Hipmas Papua atas kerja keras yang sudah dilakukan hingga kegiatan rapat kerja berlangsung aman dan lancar. Ia menyatakan, Penguasaha Papua akan maju ketika Pemerintah Daerah, baik Pusat, Pemerintah Provinsi maupun pemerintah daerah di Kabupaten/Kota. Namun, apabila tidak memberikan perhatian bagi penguasaha Papua maka jangan bermimpi bisa membangun Papua. “Pemerintah harus berani memberikan modal bagi pengusaha Papua, dan berani memberikan kredit terutama alat berat dan sebagainya, sehingga rakyat Papua bisa berani mengelolah pembangunan di daerahnya itu sendiri. Mereka tau kondisi daerah, dan tau apa yang terbaik untuk dilakukan di mereka,” katanya. Lenis mengemukakan, selama dirinya mengunjungi seluruh Kabupaten di wilayah Papua dan Papua Barat memiliki konsep yang sama tentang realisasi dana Kepres 84. “Disana banyak masalah yang terjadi. Jadi kami minta agar pemerintah berani memberikan modal kepada pengusaha Papua ini, mereka adalah ujung tombak pembangunan di daerah,” ucap dia. Ia juga menyarankan kepada agar disisa 11 Otsus di tanah Papua dengan nilai anggaran triliunan, dapat diberikan kepada mama-mama Papua. “Paling tidak diberikan 2 persen melalui koperasi pasar sehingga mereka bisa melakukan pinjaman. Begitupula kepada Pengusaha asli Papua diberikan modal melalui Bank sebagai Jaminan. Ketika diberikan kepercayaan itu, maka Penguasa Papua akan menjadi pengusaha sukses sama dengan pengusaha diluar Papua lainnya,” tukas dia. Sementara itu, Ketua Umum Hipmas, Arnold Udam menyatakan, dalam rapat kerja ke II Hipmas Papua yang berlangsung ini sebagai bentuk konsolidasi seluruh penguasaha asli Papua di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Papua. “Kedepan kami berharap dengan hadirnya organisasi di tanah Papua ini, pemerintah boleh membuka mata agar bisa melibatkan pengusaha asli Papua telah di rangkumkan untuk dilanjutkan dalam rakenas dalam waktu dekat nanti. Kami ada keberpihakkan dari pemerintah bagi orang asli Papua ini,” katanya. Arnold Udam menyambut positif terhadap apa yang sudah disampaikan Staf Khusus Presiden, bahwa Organisasi Hipmas Papua ini akan melakukan pertemuan dengan Presiden di Istana Merdeka guna menyampaikan program kerja Hipmas di tanah Papua. “Ini merupakan langkah yang baik bagi kami penguasaha Papua, sehingga tahun depan bisa masuk dalam anggaran pendapat dan belanja daerah dalam mengawal pembangunan di tanah Papua,” ujarnya (Loy/aj/l03/par)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar