Sabtu, 01 Desember 2012

MAHASISWA PAPUA MERAYAKAN HARI KEMERDEKAAN PAPUA

Bali  1 Desember 2012
.

Dengan adanya mengingat Sejarah Papua dan para pejuang yang telah mendahului kita di Tanah Papua yang begitu menyedihkan bagi Setiaap hati orang Papua, maka itu Mahasiswa Papua Merasa hatinya terluka selama Tahun-Tahun Yang sedang Berjalan, Tetapi Mahasiswa merasa bahwa apapun yang terjadi atas kita, kita  tetap Berjuang Demi Negri yang Tercinta Tanah Papua  itu Lalu Mahasiswa sedang Merayakan HUT Kemerdekaan Papua Barat
Foto saat pembakaran Dagin Babi
 
 foto saat acara makan-makan

Sejarah singkat Opm dan Foto-Foto Para Pahlawan.

Pada mulanya OPM didirikan di Manokwari pada Februari 1965, tepatnya di Sanggeng pada rumah keluarga Watofa, pertemuan ini dihadiri oleh seluruh komponen masyarakat di Kota Manokwari seperti kepala suku Arfak, Lodwik Mandacan, Barent Mandacan, Kepala Kepolisian Papua Mr. John Jambuani, Komandan PVK Mr. Permenas Ferry Awom dan beberapa anggota PVK-Polisi Papua dan Angkatan Laut Papoea seperti : Benyamin Anari, Terianus Aronggear, Mr. Marani, Fred Ajoi, Jimmy Wambrau, dan lain-lain. Organ ini didirikan dengan nama Organisasi Pembebasan Papua Merdeka (OPPM) namun hingga saat ini sengaja dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia bahwa itu adalah OPM (Organisasi Papua Merdeka), atau dengan kata lain bahwa itu organ yang baru membentuk suatu perjuangan agar bisa dikatakan sebagai Sepataratis - Makar - Terroris dan lain sejenisnya. Dikatakan demikian karena Pemerintah Republik Indonesia sengaja melepaskan kata Pembebasan sehingga mengandung arti sedemikian rupa.
Organisasi ini didirikan dengan dengan tujuan untuk bergelirya di seluruh daerah kepala burung (Vogel Kop) pulau Papua dengan dibentuknya tuju (7) Batalyon Kasuari dan dibantu oleh beberapa Komandan Peleton. Berikut adalah ketuju komandan Batalyon Kasuari tersebut, yaitu antara lain :
  1. Batalyon Kasuari I dipimpin oleh Ex. PVK Sergean Permenas Ferry Awom, beliau merangkap sebagai Panglima Umum. Dengan daerah Operasi yaitu Manokwari Kota dan Menyambow.
  2. Marthinus Jimmy Wambrau (Komandan Batalyon Kasuari II) dengan daerah Operasi yaitu Pesisir Pantai Utara (Saukorem, Arfu, Numbrani, Sidei, dan Nuni).
  3. Marthen Rumbiak (Komandan Batalyon Kasuari III) dengan daerah Gerilya yaitu Manokwari Timur (Ransiki, Windesi, Oransbari, dan Wasior).
  4. Ex. Komandan Polisi Papua, Yohanes. C. Jambuani (John Caprini Jambuni) sebagai Komandan Batalyon Kasuari IV. Dengan daerah gerilya yaitu Warsnembri, Kebar, Saukorem dan Manokwari Kota).
  5. Silas wompere (Ex. Sergean PVK) sebagai Komandan Batalyon Kasuari V, dengan daerah gerilya di A3 (Ayamaru, Aifat dan Aitinyo). Namun dalam gerilya beliau dibunuh di Ayamaru oleh komandan Peleton (anak buahnya) yaitu Martinus Prawar.
  6. Ex. Polisi Papua, Fred Ajoi (Komandan Batalyon Kasuari VI) dengan daerah Operasi yaitu Kebar, Merdei, Menyambow, dan Manokwari).
  7. Ex. Angkatan Laut Papua, Daniel Wanma sebagai Komandan Batalyon Kasuari VII. Dengan daera Gerilya yaitu Sausapor, Saukorem, Teminabuan, dan Sorong Kota).


FOTO OPPM
Jika tak kenal, maka tak sayang. Itulah semboyang bagi para penghianat bangsa

Ribuan anggota OPPM (anak buah PVK) yang ditipu lalu keluar di Menyambo, Manokwari dan berdersi dengan TNI
by Dutch Government
Ex. PVK had desertion into TNI - AD
by KODAM VIII Cenderawasih
Panglima OPPM, Sergeant PVK Mr. Permenas Ferry Awom sedang berbincang-bincang dengan PANGDAM Cenderawasih Acub Zainal sebelum beliau (Ferry) dibunuh
Ex. Sergean PVK (Papoea Vrijwilleger Korp), Mr. Marthinus Jimmy Wambrau
 
by DEPEN RI
by KODAM VIII Cenderawasih
Act of Self Determination (Penentuan Pendapat Rakyat) in year 1969 dari Kabupaten Fak-fak
Permenas Ferry Awom beserta anak buahnya saat menyerahkan diri di Menyambow